Membangun Bangsa Dari Pinggiran Ibu Kota.
Sangatta Utara. Satuan Pendidikan Non Formal dan Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF dan SKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tingkatkan layanan program jemput bola (Jempol) dengan menyasar penduduk yang berada di pinggiran ibu kota kabupaten tepatnya di Kampung Makassar Dusun 1 Kabo Jaya Rt 53 Desa Swarga Bara Kecamatan Sangatta utara. Rabu siang, (31/7/2024)



Tampak hadir dalam kegiatan Launching SKB yang dikolaborasikan dengan program Cap Jempol Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutim dipimipin oleh Plt PNF Heri Purwanto disaksikan Camat Sangatta Utara Ny Hasdiah Dohi, Kepala Desa Swarga Bara Wahyudi Usman perwakilan Polres Kutim Lallo, DPPKB Bebe Partoloan, Ketua SKB Kutim, Kepala Dusun 1 Imam Muhtadi dan Ketua Rt 53 dan undangan yang hadir.
Kepala Desa Swarga Bara Wahyudi Usman dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Tim SKB Kutim, Layanan Cap Jempol serta Bunda PAUD Desa yang terus memberikan motifasi dan pemahaman kepada warga yang berada di Rt 53 Dusun I pada umumnya untuk tidak pantang menyerah dalam mempromosikan betapa pentingnya sebuah pendidikan bagi generasi saat ini untuk yang akan datang.
“Terima kasih kepada semua pihak yang tetap istiqomah dan terus mendampingi warga khususnya di Kampung Makassar, dengan adanya program ini anak-anak bisa belajar di PAUD, para ibu belajar mengaji di Masjid kami yakin perlahan namun pasti insyaallah kehidupan kita akan lebih baik serta derajat kita semakin meningkat”. Jelas Wahyudi Usman.
Sementara Camat Sangatta Utara Ny Hasdiah Dohi mengungkapkan permasalahan pendidikan bukan saat ini saja ada namun pada saat bertugas di Kecamatan Sangatta Selatan hal serupa juga kami temui dilapangan yaitu ada di kampung melawan Desa Sangatta Selatan ditempat tersebut ada 39 anak usia SD dan SMP yang memerlukan pendidikan sementara fasilitas umum masih jauh dari yang kita bayangkan, jika di kampung Makassar sudah ada tiang listrik jalan umum juga sudah bagus. Sekali lagi kami sampaikan terima kasih kepada Bunda PAUD Desa, Tim SKB dan Tim jemput bola PNF Kutim yang hingga saat ini terus mendampingi anak anak yang berkeinginan melanjutkan pendidikan di Kutim.
“Kami perlu sampaikan bahwa di Kecamatan Sangatta Utara ini masih ada tempat terpencil dan belum memiliki fasilitas umum baik itu pendidikan, air bersih ataupun jalan. Dengan adanya Bunda PAUD Desa, SKB dan Tim jempol bola program Disdikbud Kutim ini mulai RT, Desa dan Kecamatan jelas sangat terbantu di dalam mencerdaskan generasi kita saat dan yang akan datang”. Ungkap mantan Camat Sangatta Selatan Ny Hasdiah Dohi.



Ditempat yang sama Kepala Plt Kepala Bidang PNF Heri Purwanto mewakili kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan dengan hadirnya pendidikan hingga ditingkat Desa dan RT ini tentu banyak yang bisa dilakukan pada saat anak-anak kita sudah menjadi orang yang sukses misalnya mempergunakan ilmunya membantu orang, menyumbangkan harta dan menjadi masyarakat yang berguna bagi orang lain.
“Kami tidak bisa apa-apa tanpa bapak ibu semua. Pergunakan layanan ini dengan baik berikan semangat dan terus bimbing anak-anak agar bisa terus belajar. InsyaAllah kami akan mendukung dan siap menfasilitasi keperluan untuk proses pembelajaran bagi para siswa dan warga penyetaraan”. Jelas Heri Purwanto.


Sebagai informasi warga yang bermukim di kampung Makassar mencapai 50 KK dengan berbagai profesi seperti petani holtikultura, cengkeh, buruh ternak dan pekerja serabutan. Sementara siswa dan program penyetaraan pendidikan yang terdaftar di PAUD 10 anak, penyetaraan paket B’ 8 orang paket C’ 3 orang selanjutnya sistem pembelajaran atau tatap muka dijadwalkan dua kali dalam seminggu oleh Tim Bunda PAUD Desa, SKB dan tim jemput bola.
Tinggalkan Balasan