Membagun Pondasi Keluarga Dengan Ekonomi Yang Berkelanjutan
Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Kaltim berupaya melakukan penguatan ketahanan keluarga dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satunya melalui pengendalian penduduk dan keluarga berencana dengan program pemberdayaan ekonomi keluarga sejahtera.



Hal itu disampaikan Syahrul Umar perwakilan DP3A Provinsi Kaltim, ketika melakukan sosialisasi dan promosi tentang pemberdayaan ekonomi keluarga dan pengelolaan keuangan keluarga di Hotel Royal Victoria Sangatta, Selasa (13/8/2024).
Ia mengatakan, pentingnya pembangunan keluarga yang saat ini menjadi salah satu isu dalam pembangunan nasional karena kekuatan pembangunan nasional berawal pada elemen masyarakat sebagai komunitas mikro ditengah masyarakat itu sendiri.
“Keluarga merupakan pondasi dasar bagi keutuhan dan keberlanjutan pembangunan. Target kita peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi persaingan dan tantangan serta berperan aktif didalam sektor pembangunan SDM mengingat status Provinsi Kaltim sudah menjadi Ibu Kota Negara,”. Jelas Syahrul Umar di depan Kepala Dinas DPPA Achmad Junaidi Bahron, Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana HBB Partomuan, Owner Amplang sumber Rejeki seluruh peserta dan undangan yang hadir dari UPPKS Kutim.
Sebelumnya Ketua Panitia Dudi Irzal Setiawan menyampaikan pentingnya pembangunan ketahanan keluarga yang komprehensif, berkesinambungan dan berkelanjutan yang sudah dicanangkan Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota, karena pembangunan SDM menjadi prioritas sesuai amanat Presiden RI dalam visi dan misi kerja lima tahun.
“Terkait hal di atas, DP3A Provinsi Kaltim gelar kegiatan peningkatan peran organisasi kemasyarakatan tingkat Provinsi Kaltim dalam pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan keluarga dan kesejahteraan keluarga guna meningkatkan ekonominya,”. Ungkap Dudi Irsal Setiawan.



Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Achmad Junaidi saat menyampaikan materi di depan kaum hawa, ia menceritakan pertemuan singkatnya dengan Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN serta Tim Kementerian Kesehatan RI guna membedah angka stunting 29 persen menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan RI tahun 2023.
“Pertemuan kami hanya 30 menit namun penuh dengan makna. Insya Allah pada Hari Keluarga Nasional tingkat Kabupaten, kami akan menghadirkan narasumber nasional untuk membedah serta sharing mengenai angka stunting 29 persen di Kutim tersebut,”. Jelas mantan Kabid PAUD dan PNF Disdikbud Kutim.
Kenapa? Menurut Junaidi, kalau berbicara angka stunting, itu merupakan harga diri masyarakat Kutim. “Coba kita lihat hamparan emas hitam dan hutan sawit di Kutim setiap Kecamatan ada. Kalau masih dikatakan kurang gizi, kurang sehat bahkan gizi buruk, kita harus punya motivasi dan semangat yang tinggi dalam menghadapi itu,”. Ujar Junaidi.
Caranya jelas, kata Junaidi, yaitu peningkatan ekonomi keluarga dan target saya pada 100 hari masa kerja akan clean dan clearkan itu terlebih dahulu utamanya dalam memverifikasi dan menvalidasikan data 29 persen menurut SSGI dan 16 persen menurut data e-PPBGM. Tutupnya
Tinggalkan Balasan